Tips Aman Menggunakan Lensa Kontak (softlens)

foto : http://www.mediaindonesia.com
Pakai Lensa Kontak ?? siapaa takut !!!
asal tahu aturan mainnya yah…
Sekarang siapa coba yang belum kenal soflens ? atau yang belum pernah coba pake ? hmmm, mungkin jawabnya ‘gak ada’ ! alias semua orang tau soflens dan kemungkinan pernah nyobain pake.
Saat ini banyak sekali varian Lensa Kontak (softlens) yang ditawarkan oleh berbagai produsen kepada konsumen yang lebih cenderung bagi konsumen perempuan. Kini alasan kosmetik dan keleluasan membuat orang lebih memilih Lensa Kontak. Apalagi bagi perempuan yang hakikatnya selalu ingin tampil sempurna di mata siapapun yang melihatnya. Lensa Kontak menawarkan keleluasaan bagi penggunanya, dibandingkan penggunaan kacamata yang terlihat lebih kaku dan monoton. Hal yang juga terjadi pada penggunaan kacamata karena gagang atau penyangga pada hidung yang sering mengganggu dan meninggalkan tanda kemerahan di kulit. hmmm, gak oke banget kan ??

Menurut dr. H. Mulia Sitepu, SpM, dari segi kesehatan lensa kontak menurunkan kemungkinan angka minus naik dengan cepat , namun itu hanya signifikan bagi orang dengan minus mata di atas empat. Menurutnya, sebenarnya dahulu lensa kontak diindikasikan hanya untuk orang dengan kelainan kornea yang tidak bisa dikoreksi dengan pemakaian kacamata, atau pada orang pasca operasi katarak pada satu mata sehingga perbedaan kekuatan mata yang satu dengan yang lain sangat berbeda, atau pada orang dengan minus mata tinggi.

Lensa kontak, dapat dipakai untuk mata minus dan kini mulai menjadi trend yang digunakan sebagai pemanis penampilan kita. Lensa Kontak dapat dipakai oleh siapa saja, termasuk yang tidak mengidap kelainan mata minus alias mata normal. Dengan berbagai pilihan harga dan waktu pemakaian (daily, weekly, monthly, dan extended wear), Lensa Kontak kian praktis dan menggoda. Ditambah lagi dengan pilihan warna yang beragam, seperti coklat, abu-abu, hijau, biru dsb, sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
wah tentunya semakin membuat siapa saja kini tertarik untuk beralih ke lensa kontak ya ? demi mendapatkan penampilan yang maksimal. hmm, nicely ! oia ada fakta dan pengakuan dari perempuan (saya dan teman saya) buat perempuan lainnya juga, kadang-kadang terganggu oleh riasan make up di wajah khususnya daerah mata, karena ketika kita sudah dandan maksimal nih yaa, ujung-ujungnya terganggu oleh adanya kacamata yang menghalangi pandangan orang lain terhadap mata kita. Padahal mata adalah salah satu pusat perhatian atau daya tarik setiap orang.. kalau matanya tertutup / terhalang, gak ada yang tertarik dong sama kita ? arrrghhh.. no more !

By the way, namun disamping itu ada beberapa hal yang harus kita ketahui ketika kita hendak menggunakan lensa kontak. Pastinya kita semua mau aman kan gunainnya ?

yang pertama, kita kudu rajin bersihin lensa kontak. kalau kamu tergolong bukan orang yang rajin membersihkannya, lupakan lensa kontak !

yang kedua, kita tahu segala sesuatu yang kita kerjakan harus ada konsekuensinya. Dalam hal ini, mata tidak terlepas dari gangguan seperti iritasi, dari yang paling ringan hingga yang paling berat sekalipun. Baik itu penggunaan di luar Lensa Kontak maupun dalam penggunaannya. Menurut dr. Mulia, karena Indonesia lebih banyak polusi, sehingga kemungkinan penginfeksi lebih banyak. Infeksi yang mungkin dapat terjadi adalah konjungtivitas - {Conjunctivitis (pink eye) merupakan peradangan pada konjungtiva ( lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia. Boleh dikata masyarakat kita sudah sangat mengenalnya. Penyakit ini dapat menyerang semua umur. Konjungtivitis yang disebabkan oleh mikro-organisme (terutama virus dan kuman atau campuran keduanya) ditularkan melalui kontak dan udara.}
, keratitis - (Kerititis yakni radang kornea, superfisial dan profunda, yang disebabkan oleh dry eyes (mata kering), toksis obat, alergi, infeksi. Secara klinis akan tampak tanda-tanda dan gejala : mata merah, silau, nyeri, berair, mengganjal,visus turun ini akan terjadi jika disentral/tengah dari kornea)
, dan yang parah: terjadi ulkus - (ulkus terjadi akibat radang kornea lanjut dari keratitis ) atau luka di kornea. hmm, serem juga ya temen-temen.. tapi jangan takut semua dapat terhindar kalau kita bisa bijak menggunakannya. Saran saya mungkin ketika sedang berada di luar rumah, kita bisa menggunakan sunglasses untuk mengurangi kemungkinan iritasi mata akibat terkena polusi di luar.

yang ketiga, berkaitan dengan poin nomer dua, menurut dr. Mulia , ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum memakai lensa kontak, yaitu pengetahuan (intelegensi), kooperatif, dan tanggung jawab. Pengguna harus menyadari resiko penggunaan, bersedia bekerja sama untuk mengantisipasi dan mengatasi, serta bertanggung jawab untuk kesehatan matanya sendiri. Jika kamu memiliki kondisi mata seperti alergi, mata kering, atau produksi air mata sedikit, dan infeksi mata kronis, sebaiknya katakan ‘TIDAK’ untuk lensa kontak. Atau kalau kamu ragu, kamu boleh langsung konsultasi ke dokter spesialis mata terlebih dulu jika ingin menggunakan lensa kontak.

Info buat kamu :
Ada dua jenis Lensa Kontak, lensa yang dapat ditembus udara yaitu lensa lembut (softlens/SL) dan lensa kaku
(rigid gas permeable lense/RGP), dan jenis lainnya yaitu hard lense (HL). Jenis yang terakhir ini jarang digunakan di Indonesia. Di Eropa, jenis HL justru lebih sering digunakan karena pemeliharaan lebih murah dan mudah. HL pun bisa mengoreksi astigmatisma (kelainan mata silindris/silinder) sampai minus satu.
Perbedaan yang paling menonjol antara SL dan RGP yakni, Penglihatan yang dihasilkan RGP lebih tajam ketimbang SL, RGP lebih mudah dibersihkan ketimbang SL yang lebih sulit mencucinya. Namun bagi kamu yang gemar berolahraga SL baik untuk kamu pilih, karena kondisinya yang jarang keluar atau bergeser dari mata. Berbeda dengan RGP yang lebih mungkin bergeser di mata. Dan satu lagi RGP bisa digunakan bersamaan dengan hampir semua jenis obat mata, sangat berbanding terbalik dengan SL yang tidak dapat dipakai sama sekali bersamaan dengan penggunaan obat untuk mata.

Adapun tips pengggunaan lensa kontak yang paling utama, yakni kita perlu lebih cermat dan telaten dalam menggunakannya. Cara perawatan yang lebih complicated dibandingkan kacamata, membuat lensa kontak lebih memerlukan sebuah ketelatenan.
Petunjuk pemakaian lensa kontak dibawah ini, mungkin dapat membantu kamu. Let’s check this out !
  • Cuci tangan dengan sabun lembut. Pastikan tangan terbebas dari lotion, deodoran, atau parfumyang bisa merusak Lensa Kontak. Ini berlaku setiap kali berhubungan dengan Lensa Kontak.
  • Keringkan tangan. Softlens bisa mendatar jika tangan anda basah.
  • Jika kamu menggunakan di dekat bak cuci atau wastafel, tutup saluran pembuangannya. Ditakutkan Lensa Kontak dapat terbuang saat kita menggunakannya.
  • Keluarkan satu lensa dari tempatnya, periksa apakah lensa dalam kondisi robek atau kotor.
  • Jika lensa tak bermasalah, letakkan pada ujung jari telunjuk, lengkungan menghadap ke atas.
  • Tarik kelopak mata ke bawah dengan menggunakan jari tengah.
  • Mata melihat ke atas (hingga bagian putih mata terlihat)
  • Letakkan lensa mata ke bagian putih mata perlahan.
  • Jauhkan jari, biarkan lensa. Maka lensa akan ke bagian tengah dengan sendirinya.
tips dari saya :
ketika hendak berpergian atau ketika ingin memakai lensa mungkin sebaiknya kamu memasang lensa kontak sehabis anda mandi, karena tangan masih dalam keadaan bersih, sehingga jauh dari infeksi akibat terkontaminasi zat apapun.
ketika kamu sedang pergi keluar / jalan, bawalah botol tetes mata dalam ukuran kecil saja, yang biasa digunakan khusus pengguna soflens, teteskan pada mata ketika mata dalam keadaan kering/merah. biasanya mata akan terlihat merah karena kondisinya yang kering. Kondisi tersebut akan lebih memberikan kenyamanan untuk kamu yang menggunakan soflens dalam setiap kondisi apapun.

Melepaskan Lensa Kontak
  • Cuci tangan, dan keringkan.
  • Jika mata kering, teteskan mata dengan cairan lubrikan lensa sebelum melepaskan lensa.
  • Gerakkan lensa ke bawah menuju bagian putih mata dengan menggunakan jari.
  • Tekan lensa dengan lembut dengan ibu jari dan telunjuk, angkat keluar.

          Sekedar berbagi pengalaman, saya adalah pengguna soflens untuk mata minus. Karena alasan lebih praktis dan ‘keren’ saya beralih menggunakan soflens yang tampilannya memang lebih menarik dibanding kacamata yang sudah saya gunakan selama bertahun-tahun. Kenyataannya memang soflens dapat juga dijadikan terapi menurunkan mata minus tinggi, karena kenapa? sebenarnya mata kanan saya minus 6 dan kiri saya minus 4,75 dan saya juga mengidap kelainan mata astigmatisma atau yang sering kita dengar dengan silinder. Karena penggunaan soflens yang tidak menutupi astigmatisma, akhirnya saya hanya memakai soflens dengan mata minus, setelah berkonsultasi dengan pihak optik, saya disarankan memakai soflens dengan minus 5,5 untuk mata kanan dan kiri 4,5. Perlu saya informasikan, untuk penggunaan minus pada lensa kontak itu ada penurunan minus sekitar 0,25 dari minus yang asli atau yang biasa kita kenakan pada kacamata. Dan biasanya soflens yang saya tahu hanya bisa digunakan paling maksimal sampai dengan minus 6. Lanjut, selama pemakaian sebulan, awalnya baik-baik saja, namun perlahan muncul masalah pada mata saya, tepatnya mata kiri saya merah seperti infeksi, dan rasanya sakit. Beberapa hari saya obati dengan obat tetes mata biasa, namun tidak kunjung sembuh, akhirnya saya periksa ke dokter. Dan hasilnya mata saya teriritasi, karena perawatan yang kurang maksimal. Saya sadar saya kurang rajin membersihkan soflens. hehehe. Awalnya saya memang menyepelekan, karena saya pikir, ‘alah paling juga ga kenapa2) saat itu memang suasana lebaran, jadi saat itu saya sibuk, dan terkadang asal pakai soflens saja, tanpa mengganti cairan pembersih (daily cleaner) yang sehabis dipakai sebelumnya. Pada akhirnya saya libur memakai soflens selama dua minggu, untuk menyembuhkan iritasi di mata saya sambil diobati dengan obat tetes mata dari dokter yang rasanya sangat perih sekali.. haduuuhhhh… sakit banget deh, gak pengen lagi..
         Kemudian tiba waktunya saya dapat menggunakan soflens lagi, namun ketika ingin menggunakannya lagi, rasanya aneh, di mata saya seperti ada yang mengganjal, saya coba berulang-ulang, ketika saya pahami, dan cermati lensanya, ternyata lensa dalam keadaan robek... yaahhhh… sayang banget padahal baru dipake kurang lebih dua bulan.. hmm setelah saya sadari ternyata selama ini saya kurang hati-hati juga kalau mau melepas soflens dari mata, akibatnya lensa robek karena lunaknya bahan dari lensa tersebut. Setelah runtutan kejadian tersebut, semenjak itu saya jadi lebih berhati-hati memakai soflens, dan tentunya rajin membersihkannya. Alhasil, sekarang saya lebih aman dan nyaman memakai soflens
satu lagi catatan, karena ingin menghemat biaya pula, hehe, saya sekarang hanya menggunakan soflens dengan satu jenis ukuran minus, saya samakan menjadi minus 4,5. Awalnya saya takut pandangan saya menjadi tidak jelas, ternyata setelah saya coba, nyaman-nyaman aja, walaupun memang agak kabur, tapi toh sebenarnya pada dasarnya saya tetap dapat melihat daripada saat tidak menggunakan kacamata, pandangan saya sama sekali kabur/tidak terlihat. Ternyata hal ini dapat menjadi terapi bagi mata saya, yang kini mulai terbiasa hanya dengan minus 4,5.. hmmm.. you go girl !
pesan saya : Berhati-hatilah memakai lensa kontak, ikutilah prosedur yang berlaku, sangat aman bagi anda yang cermat menggunakannya !! hahahaha.
selamat mencoba …

sumber info : HealthTodayIndonesia
4 Responses
  1. sherina Says:

    makasih informasinya yang sangat membentu..


  2. sinta Says:

    hai mau nanya, kalo mata silindris bisa juga gak pakai soflense?


  3. GIZIPP Says:

    Makasih kak.. dari kecil udah pake kacamata. Pengen meliat dunia dengan cemerlang tanpa kacamata nih


  4. Unknown Says:

    mau tanya kak, sebaiknya membersihkan softlens setiap setelah pemakaian atau setiap hari (walau tdk di pakai)?