Rumah Makan "Inggil" Khas Malang Tempo Dulu

Kamis tanggal 09 Desember kemarin saya bener-bener dibuat takjub. Hari itu saya dan teman-teman ada kegiatan pengambilan gambar (liputan) untuk tugas Praktik Produksi gabungan antara jurusan komunikasi konsentrasi jurnalistik dan audio visual. Kali itu liputannya ada di rumah makan "Inggil". Awalnya saya tidak pernah tahu tentang keberadaan rumah makan yang dibuat khusus untuk mengenang sejarah kota malang itu. Dari luar tidak terlihat bahwa itu adalah rumah makan, karena yang terlihat justru seperti rumah pribadi dengan nuansa etnik khas jawa tempo dulu. Serambi di sisi kanan yang sekaligus seperti tempat pagelaran wayang kulit, menambah ciri khas seni budaya jawa yang melekat di rumah makan tang dimiliki oleh Dwi Cahyono yang juga seorang budayawan malang. Rumah makan yang terletak di Jl. Gajah Mada no. 4 (Daerah Komplek Tugu) ini awalnya memang sebuah museum, kemudian dikelola menjadi rumah makan.
                Waktu saya datang, saya sudah disambut dengan toko souvenir khas kota malang yang berada di sisi kiri bagian luar rumah makan. Kemudian ketika mulai masuk teras, ada kolam ikan dengan jembatan kecil, yang menghiasi. Begitu sampai di bagian depan rumah makan, ruangan pertama yang saya temui adalah ruangan dengan lukisan dan foto jaman dahulu. Kemudian di lorong menuju ruang makannya, saya menemui foto-foto kota malang tempo dulu. Setelah itu saya juga menemui ruangan yang cukup luas, seperti tempat dilaksanakannya deklarasi atau rapat-rapat pada jaman dahulu dihiasi dengan gambar pahlawan proklamasi seperti bung karno dan pak hatta. Tempat ini biasanya digunakan untuk pertemuan atau bisa juga dijadikan sebagai ruang makan alternatif. Di dalam sini juga saya mendapati alat pengeriting rambut tempo dulu yang secara fisik aneh banget lah, sama kotak pemutar musik (piringan hitam) khas jaman dulu banget deh. Keluar dari ruang tadi, searah lurus dengan lorong saya juga mendapati barang-barang khas jaman dulu, seperti koleksi telepon rumah (kabel) jaman dulu yang cara menggunakannya masih dengan cara memutar angkanya,  mesin ketik jadul, kemudian ada juga koleksi beraneka macam merek rokok yang dipajang di dalam pigura.
foto: http://www.gigapolitan.com
foto : http://www.flickr.com
                Setelah dimanjakan dengan koleksi khas tempo dulu, saya menemui ruangan kasir yang mirip dengan lobi hotel di sisi sebelah kanan. Kemudian sampailah saya di ruang makan yang memang menjadi tujuan utama orang yang berkunjung kesini. Saat masuk ruang makan, saya disambut dengan kolam kecil yang dihiasi beraneka macam topeng khas malangan lengkap dengan gelang kaki yang biasanya digunakan oleh seorang penari topeng malangan. Tak lupa juga disisi kiri dan kanan tembok juga terdapat silsilah topeng-topeng yang dipajang disitu. Lengkap banget dah. Terus di sisi kiri juga ada tempat mainan anak-anak yaitu mandi bola. pasti tau dong. Di bagian depan (tengah) ada juga panggung, yang emang dibuat untuk pertunjukan bagi pengunjung rumah makan pastinya kesenian khas malang seperti penampilan grup keroncong kota malang. Dan, begitu kaki saya menginjak lantai ruang makan, wow.. suasananya benar-benar beda ! saya berasa hidup di jaman dulu loh ! seperti warung-warung di sisi kanan dan kiri yang khas tempo dulu, kemudian oya.. pelayannya juga memakai baju kebaya tempo dulu loh.. mirip pelayan asli jadul lah pokoknya ! Buat budjet makan disini, kita kudu merogoh kocek yang lumayan dalam, sekitar Rp.50.000 per makanan. Tapi buat kenyamanan suasana yang unik, gak ada salahnya kan sesekali kita bisa mencobanya ? Biar agak mahal, sebanding kan dengan variasi suasana yang berbeda.

DOSEN UNMUH JADI PENGEDAR SHABU

foto : dinnanukyunie.student.umm.ac.id
             Kebetulan ini info dari pacar saya lagi, bilangnya waktu kapan hari dikampus, ada kabar kalo Dosen Ekonomi Unmuh (Muhammadiyah Malang) ngedarin shabu-shabu. Ceritanya sih waktu itu masih dari mulut ke mulut, doi dikasih tau sama temennya, katanya ada kabar gitu. Spontan doi langsung ngomong “Gila gak tuh!, bisa-bisanya dosen jadi pengedar” . Balik lagi doi nyuruh saya buat masukin info ini ke blog saya. “Boleh juga”.
            Waktu saya search beritanya via googling, ternyata beritanya emang ada. Tapi berdasar dari data terbitan koran yang saya liat, beritanya udah lumayan agak lama ternyata. Sekitar beberapa bulan yang lalu. Tapi anehnya kenapa baru kedengeran sekarang ya ? apa memang ditutup-tutupi, secara bikin image kampus jadi buruk pastinya. Apalagi image-nya “kampus islam”.  Atau memang saya aja yang baru denger kabarnya sekarang. hehehe
             Wah, parah dah kalo udah gini. Tega-teganya ya dosen mo ngerusak anak didiknya sendiri. Dosen macam apa itu coba ? sedih dengernya, apalagi diketahui pasarnya emang mahasiswa kampusnya sendiri. Kejam lah pokoknya ! Contoh yang bener-bener buruk !

Ini penggalan beritanya yang saya dapatkan dari kaskus, biasanya lah jadi topik hangat. (http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5673726) ntar bisa aja di cek sendiri kalo mau tau kabar lengkapnya. oke ?
 
Dosen Univ.Muhammadiyah Malang nyambi Bandar Sabu, Pasarnya Mahasiswa di Kampus2?

2010-10-22
Dibongkar, Dosen Universitas Muhammadiyah Jadi Bandar Sabu
Diduga Jual Narkoba di Kampus-kampus Malang
SURABAYA- Ini benar-benar ironis. Profesinya dosen yang merupakan kalangan intektual, malah menjadi bandar narkoba. Inilah yang dilakoni Herman (45), dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammdiyah Malang (UMM). Namun akibat perbuatannya, pria yang tinggal di Dieng, Malang, ini ditangkap petugas Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Jatim, kemarin.
Polisi juga menangkap rekan Herman, Arif alias Daho (35), makelar mobil asal Jangger Ayam, Kabupaten Malang. Sayangnya, dari tangan tersangka polisi hanya menemukan barang bukti (BB) berupa sabu-sabu 0,5 gram siap dikonsumsi. "Kita menangkap tersangka narkoba yang melibatkan dosen," ujar Kasat II Ditreskoba Polda Jatim, AKBP I Komang Sandi Arsana di Mapolda Jatim, Kamis (21/10).
Informasi yang dihimpun, penangkapan itu berawal dari adanya informasi transaksi narkoba yang diterima anak buah Kompol Totok Sumariyanto, Kanit I Sat II Ditreskoba Polda Jatim. Polisi melakukan cara dengan undercover buy dan berhasil menggerebek rumah Arif di kawasan Jengger Malang. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti 1 poket sabu 0,5 gram.


14 JUTA WARGA JATIM BAB-nya MASIH NGAWUR

             Ceritanya kapan hari masih dalam minggu-minggu ini yang jelas, pacar saya cerita ke saya kalo doi. abis baca koran di warung waktu dia makan. Dengan gaya bahasa semaunya, doi bilang judulnya 14 Juta Warga Jatim Berak Sembarangan. Seketika saya langsung ketawa. Sambil bilang "Hah ? masa' iya sih ?". Terus dia jawab "Astaga, ya iyalah bener, orang ada di koran, ada gambarnya juga". Gak terpikir juga, ternyata pacar saya malah bilang, coba beritanya dimasukkin aja ke blog, pasti seru. Buat penuh-penuhin juga kan lumayan. Saya bilang "Eh, iya bener juga ! "

foto : http://www.usahaanda.info/

           Waktu saya tanyain, itu di koran apa, trus terbitnya hari apa, dia bilang gak tau. Gak paham. Trus ternyata gak sengaja lagi tadi malem waktu dia beli makan di warung yang berbeda, eh gak taunya ketemu lagi sama si koran yang muat berita itu. Langsung di liatnya lah, dan di kasih taunya ke saya. Ternyata beritanya ada di koran Surya edisi Jumat, 10 Desember 2010. Selanjutnya, saya search deh di portal online Surya, ternyata emang beneran ada beritanya. hehehe

ini penggalan infonya yang saya kutip dari portal online surya (Surya.co.id) :

Butuh Dana 7, 25 Triliun
14 Juta Warga Jatim Be'ol Sembarangan
Jumat, 10 Desember 2010

KEDIRI - SURYA- Masyarakat di Jatim ternyata masih banyak yang buang air besar (BAB) di sembarang tempat. Malahan, hasil riset kesehatan dasar akhir 2009 menyebutkan, jumlah warga yang BAB sembarangan mencapai 14 juta.
Angka 14 juta warga BAB sembarangan ini tertinggi secara nasional. Total angka nasional warga yang be’ol di sembarang tempat mencapai 70 juta.
“Penduduk Jatim kan besar sehingga angka BAB sembarangan juga masih tinggi. Setiap tahun angkanya akan kami kurangi,” tutur Nugroho, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas pada acara City Sanitation Summit IX di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Kamis (9/12).
Untuk mengurangi angka BAB sembarangan, pihaknya perlu membangun fasilitas sanitasi yang memadai, baik di perkotaan dan pedesaan. Sehingga sampai 2014, dibutuhkan dana Rp 7,25 triliun. “Fasilitas sanitasi itu tidak hanya untuk warga di perkotaan, melainkan juga di pedesaan,” paparnya. 

           Ngomongin masalah topik beritanya, lucu juga sih kok sampe bisa ngangkat topik itu gitu loh ? kok kepikiran gitu ? aneh sendiri saya ngerasanya. Tapi mungkin aja ini juga salah satu sindiran buat pemerintah Jawa Timur yang belum becus mentertibkan warganya. Mungkin ditegur gitu kali ya... hahahaha. gokil lah! Bener-bener diliatkan dari realitas yang paling dekat sama kita. Dari tulisan yang ada di korannya, katanya sebagian besar masyarakat Jatim khususnya Kediri BAB di Sungai Brantas. Hiii... jijik banget. Bayangin aja, penduduk kita yang masih terkenal dengan aktivitasnya yang sering menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci baju, mandi, masak, dll. Hiiiiiiii.. gak kebayang deh gimana joroknya. Bayangin kalo sungai Brantas yang dibuat 'jamban' sama penduduk jatim juga dibuat buat mandi, masak, cuci baju. hiiiiii.. saya bener-bener jijik ngebayanginnya. Sampai kapan ya keadaan kaya gini bakal ada ? jangan lama-lama dong, gak kebayang gimana tercemarnya sungai sekaligus bisa buat penyakit buat kita yang manfaatin air sungai itu.
            Katanya sih saat ini buat ngatasin warga yang masih manfaatin sungai buat BAB, Pemkot Kediri bakal membangun fasilitas jamban sehat yang jumlahnya saat ini baru 16 unit. “Sudah ada rencana untuk menambah jamban sehat di bantaran sungai,” jelasnya. Semoga saja benar-benar terealisasi secepatnya yaa ? biar kualitas hidup kita jauh lebih bersih dan sehat !

kalo mau baca beritanya secara lengkap search aja disini :
http://www.surya.co.id/2010/12/10/14-juta-warga-jatim-beol-sembarangan.html

WAYANG DUGEM – WAYANG KULIT VERSI ANAK MUDA


foto : http://baliyogya.blogspot.com
                  Ada yang unik lagi nih. Inovasi terbaru dari seni budaya wasyang kulit asal jawa tengah.  Namanya wayang dugem. Ceritanya semalem waktu saya  gak sengaja nonton acara mister Tukul di Trans7. yang lagi berkunjung ke jogja, salah satunya ke Rumah Makan Ibu Yati Pesek yang jadi satu dengan  sanggar wayang yang dikelolanya bersama suami. Pertama kali denger, emang langsung kerasa beda, waktu saya simak tayangannya ternyata emang ada sesuatu yang menarik disana. Wayang Dugem. Kedengerennya emang sedikit aneh ya.. soalnya ada campuran kata ‘dugem’ yang emang kita tau ‘dugem’ itu dipake buat acara clubbing, party-partynya anak muda di diskotik biasanya.  Menurut Ki Marno (kalo gak salah ni yaa namanya) pemilik wayang dugem, nama tersebut diambil supaya menarik minat anak muda. Kalo saya boleh komentar juga, mungkin ini dikarenakan nama ‘dugem’ itu bener-bener populer di telinga anak muda zaman sekarang.  Karena di zaman sekarang pada kenyataannya memang peminat seni budaya ‘wayangan’ dari kalangan anak muda sangatlah minim. Wayang Dugem memang diperuntukkan khusus untuk anak muda, dengan variasi musik yang tidak hanya diiringi musik karawitan (gamelan) saja seperti biasanya, tapi juga menggunakan musik bernuansa ‘band’, jazz, disko juga rock karena memang disesuaikan dengan selera segmentasi pasarnya.
                   Ki Marno yang juga suami dari pelawak Ibu Yati Pesek ini, sewaktu diwawancarai di sanggarnya yang berada di kota Jogja dalam acara Mister Tukul, juga menceritakan mengenai bahan dari ‘wayang dugem’ yang terbuat dari karet semacam karet lateks, kemudian pewarnaannya juga menggunakan bahan fosfor, dengan tujuan menimbulkan kesan glow in the dark (menyala di tempat gelap). Sekilas penampilannya tidak berbeda jauh dengan Wayang Kulit biasanya, yang terlihat paling dari warna Wayang Dugem yang keliatan lebih cerah/mencolok. Wayang Dugem diceritakan juga dalam penampilannya ketika dimainkan dapat berjalan sendiri, maksudnya ??? yap ! kata Ki Marno Wayang Dugem dapat dipasang magnet sehingga dapat bergerak sendiri ketika dimainkan.  Secara mekanisnya yang lebih rinci, saya juga gak tahu, karena memang waktu semalem di tayangannya gak dijelasin. Yang jelas intinya seperti itulah. hehehe.
                 Wayang Dugem memang berbeda dari Wayang Kulit seperti biasanya. Selain penampilannya yang berbeda karena diiringi musik beraliran anak muda, wayang dugem juga berbeda dari segi pembuatannya. Wayang Kulit yang pada umumnya terbuat dari kulit kerbau, dan pewarnaannya menggunakan cat dari bubuk yang dicairkan atau biasa disebut dibron. Berbeda dengan Wayang Dugem yang pembuatannya dari bahan karet, agar lebih lentur dan saat dimainkan terlihat lebih hidup. Pewarnaannyapun menggunakan fosfor, bahan yang berbeda dari biasanya. Perlu diketahui, harga satu buah wayang dugem mulai dari Rp. 800.000,00 s/d harga satu jutaan keatas. Ini disesuaikan dengan tingkat pengerjaannya yang rumit dan memakan waktu lebih lama. Wow, mahal juga yah ? Dibandingkan dengan Wayang Kulit biasanya harga paling mahal sekitar Rp. 1.500.000,00 dan paling murah bisa kita dapatkan hanya dengan harga puluhan ribu rupiah. 

Pasangan Ki Marno dan Ibu Yati Pesek benar-benar seniman yang kreatif ya ? melestarikan budaya dengan cara yang unik. Salut dah buat seniman atau budayawan indonesia!Good Job!

IRFAN BACHDIM - THE NEW RISING STAR

 Hampir dua pekan nama Irfan Bachdim selalu jadi sorotan. Pastinya karena prestasinya mencetak gol untuk Timnas Indonesia dalam piala AFF. Tapi namanya juga udah cakep, keren, populer pula Irfan Bachdim semakin di elu-elukan oleh sebagian besar masyarakat indonesia khususnya kaum hawa. Belakangan di setiap media massa, nama Irfan selalu mencuat di pemberitaan. Yang paling banyak sih ngomongin masalah mukanya yang cakep, terus banyak yang suka. Bela-belain nonton timnas demi Irfan. Susah emang kalo udah jadi idola. Pria kelahiran Amsterdam, 11 Agustus 1988, bergabung dengan Persema Malang untuk memperkuat pertahanan di Liga Super Indonesia. Dan kini tergabung dalam Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk piala AFF 2010.
             
             Ketika bermain di lapangan, Irfan biasanya menempati posisi striker, gelandang maupun sebagai sayap. Ayah Irfan yang bernama Noval Bachdim adalah adalah warga negara Indonesia kelahiran Malang yang telah menetap lebih dari 20 tahun di Belanda, sedangkan ibunya Hester van Dijic adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Noval Bachdim pernah menjadi pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang.

              Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepakbola Ajax Amsterdam. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
         
           Walaupun pertandingan terakhir melawan Thailand Irfan tidak menyumbangkan gol untuk Timnas, namun kepopuleran Irfan tidak berakhir. Irfan semakin gencar diberitakan di media massa.  Terutama berita mengenai kekasihnya Jennifer Jasmin Kurniawan. Kekasih Irfan tersebut semakin diberitakan karena beredarnya foto-foto sensual dirinya yang memang berprofesi sebagai model.  Selain itu kepopuleran Irfan terlihat juga dari jumlah followers di akun twitternya yang dari hari ke hari semakin bertambah banyak. Wow ! Benar-benar jadi idola nih si Irfan !